Memaknai I’tikaf
Oleh: Muhammad Ismail, S.H.I.
(Hakim Pengadilan Agama Bajawa)
Marilah kita selalu memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT yang masih mengizinkan kita untuk beribadah di bulan Ramadhan yang mulia ini. Tanpa terasa bulan Ramadhan sudah mendekati hari-hari terakhirnya, sedangkan kita masih belum mampu beribadah dengan maksimal. Semoga dihari-hari yang masih tersisa, Allah anugerahkan taufik dan ma’unah-NYA kepada kita sehingga kita mampu melewati setiap detik moment yang ada untuk lebih banyak lagi beribadah kepada Allah ta’ala dan lebih banyak lagi memohon ampunan dan rahmat-Nya, amin ya rabbal alamin.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan, suri teladan dan pemberi syafa’at kita di yaumul akhir, Baginda Nabi Muhammad SAW. Karena berkat perjuangan beliau bersama para sahabat, tabi’i, tabi’in, tabi’it-tabi’in hingga para guru-guru kita. Sehingga sekarang kita dapat melaksanakan dan merasakan kemudahan beribadah kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW telah mensyariatkan sebuah ibadah khusus di sepuluh hari yang terakhir di bulan Ramadhan. Yaitu Ibadah yang memungkinkan seseorang untuk lebih menghargai keutamaan yang ada di setiap detik yang berlalu di bulan Ramadhan yang penuh barokah dan kemuliaan ini. Moment ibadah yang memberikan kesempatan kedua bagi kita yang bisa jadi pada “periode sebelumnya” belum mampu mempersembahkan ibadah terbaik kepada Allah SWT. Apakah itu?
Selengkapnya klik di sini